Read more
PROSEDUR Pada Visual Basic
Kita
bisa membangun program lebih mudah dengan memecah program menjadi blok-blok
komponen lebih kecil yang disebut prosedur. Prosedur sangat berguna ketika kita
sering menggunakan tugas yang sama berulang-ulang atau bermaksud membagikannya
pada program yang lain. Dengan prosedur kita akan lebih mudah mendebug program
karena kita dapat melakukan pengujian per prosedur daripada pengujian seluruh
program.
Sub Procedure
Sub
procedure adalah blok kode yang dijalankan sebagai tanggapan atas terbentuknya
event, baik event pemanggilan dari prosedur lain maupun event yang terjadi dari
pemakai program misal event penekanan tombol kiri mouse. Sintak penulisan Sub
Procedure sebagai berikut:
[Private/Public] [Static] Sub
<nama_prosedur> (argumen)
<blok
pernyataan>
End Sub
Setiap
kali prosedur dipanggil, blok pernyataan yang ada di antara Sub dan End Sub
akan dijalankan. Argumen untuk sebuah prosedur mirip dengan deklarasi variabel,
yaitu pemakaian suatu nilai yang dilewatkan dari pemanggilan prosedur. Berikut
contoh pemakaiannya:
Private
Sub Tebak_Angka (Angka As
Integer)
Select Case Angka
Case Is > 10
Print “Angka > 10”
Case Is < 10
Print “Angka < 10”
Case Else
Print “Angka = 10”
End Select
End Sub
Untuk
memanggilnya kita bisa menuliskan nama prosedur tersebut disertai argumennya
dengan tipe data yang harus sama. Setiap kali prosedur ini dipanggil maka
prosedur akan menentukan angka apa yang dilewatkan pada argumen dan akan
mencetaknya pada form. Berikut contoh pemanggilan prosedur tersebut melalui
prosedur event, yaitu prosedur Command1_Click:
Private Sub
Command_Click()
Input_agka% = Input
Box (“Masukkan angka sembarang”, “Masukan angka”)
Tebak_Angka_input_
Command1_
Click juga merupakan Sub Procedure yang tanpa argumen. Procedur Command_Click
akan dipanggil jika pemakai program menekan tombol kiri mouse pada objek
Command 1. Prosedur semacam ini disebut dengan Event Procedure.
Function Procedure
Function
Procedure sebenarnya hampir sama dengan Sub Procedure tetapi Function Procedure
akan mengembalikan nilai tertentu setelah pemanggilannya. Sintak penulisannya
sebagai berikut:
[Private/Public] [Static] Function
<nama_prose-dur> (argumen) [As tipe data]
<blok pernyataan>
End Sub
Berikut
adalah contoh penggunaannya. Kita akan membuat fungsi Tebak_Angka seperti pada
contoh yang lalu:
Fuction
Tebak_Angka (Angka As Integer) As String
Select
Case Angka
Case
Is > 10
Tebak_Angka
= “Angka > 10”
Case
Is < 10
Tebak_Angka
= “Angka < 10”
Case
Else
Tebak_Angka
= “Angka = 10”
End
Select
End
Function
Cara
kerja fungsi Tebak_Angka ini sama seperti prosedur Tebak_Angka, yaitu
menentukan nilai angka yang dilewatkan pada argumen, tetapi fungsi Tebak_Angka
langsung mengembalikan karakter string dimana karakter string ini bisa
dilewatkan sebagai argumen pada fungsi atau prosedur yang lain. Berikut adalah
contoh pemanggilan fungsi Tebak_Angka sehingga jelas perbedaannya dengan
prosedur Tebak_Angka.
Private Sub
Command_Click()
Input_agka% = Input Box (“Masukkan angka sembarang”,
“Masukan angka”)
Print Tebak_Angka (input_angka%)
Label 1. Caption = Tebak_Angka (input_angka%)
End Sub
Pada
contoh pemanggilan di atas dapat kita lihat, karena fungsi Tebak_Angka adalah
mengembalikan nilai karakter string maka nilai ini dapat langsung dilewatkan
pada fungsi Print maupun sebagai nilai dari properti caption objek Label 1. Hal
ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan Sub Procerure.
Selain
fungsi yang dapat kita buat sendiri seperti pada contoh di atas, Visual Basic
telah menyediakan banyak sekali fungsi-fungsi yang siap pakai. Kita tinggal
memanggil nama fungsi tersebut beserta argumennya yang harus dilewatkan. Print
dan Input Box merupakan salah satu contoh fungsi yang disediakan oleh Visual
Basic yang sering digunakan dalam buku ini diurutkan berdasar kelompok
penggunaannya.
·
Fungsi-Fungsi
Manipulasi String
Fungsi-fungsi
dalam kelompok manipulasi string ini biasa digunakan untuk tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan string. Berikut adalah tabel fungsi-fungsi
tersebut berikut contoh penggunaannya.
Tabel
2.3 Fungsi-fungsi manipulasi string
Nama Fungsi
|
Keterangan
|
Contoh Penggunaan
|
Len
|
Menentukan
panjang sebuah string
|
Len
(“Pipit”) Menghasilkan 5
|
Ucase
|
Mengubah
huruf string menjadi huruf besar
|
Ucase
(“Pipit”) Menghasilkan “PIPIT”
|
Lcase
|
Mengubah
huruf string menjadi huruf kecil
|
Lcase
(“PIPIT”) Menghasilkan “pipit”
|
Right
|
Menghasilkan
karakter yang dihitung dari sisi kanan string
|
Right
(“abcdefg”, 3) Menghasilkan “efg”
|
Nama Fungsi
|
Keterangan
|
Contoh Penggunaan
|
Left
|
Menghasilkan
karakter yang dihitung dari sisi kiri string
|
Left
(“abcdefg”, 3) Menghasilkan “abc”
|
Mid
|
Menghasilkan
karakter yang dihitung dari tengah-tengah string dimulai dari titik awal
tertentu
|
Mid
(“abcdefg”, 3) Menghasilkan “cde”
|
String
|
Mengulangi
karakter string
|
String
(3, “a”) Menghasilkan “aaa”
|
Asc
|
Menghasilkan
kode ASCIL dari huruf tertentu
|
Asc
(“A”) Menghasilkan 65
|
Chr
|
Menghasilkan
karakter untuk kode ASCIL tertentu
|
Chr
$ (65) Menghasilkan “A”
|
Trima
|
Menghasilkan
karakter yang merepresentasikan angka numerik
|
Str$
(-12.34) Menghasilkan “-12.34”
|
InStr
|
Mencari
titik awal dari sebuah string dalam string besar
|
InStr
(“abcdf”, “cd”) Menghasilkan 3
|
Val
|
Menghasilkan
angka numerik yang terkandung dalam string
|
Val
(“12.34abcde”) Menghasilkan 12.34
|
·
Fungsi-fungsi
Konversi Data
Fungsi-fungsi
dalam kelompok konversi data ini biasa digunakan untuk konversi data.
Tabel
2.4 Fungsi-fungsi konversi data
Nama Fungsi
|
Keterangan
|
Contoh Penggunaan
|
Clnt
|
Mengembalikan
nilai integer dan membulatkan pecahan ke integer tertinggi.
|
Clnt
(“12.34”)
Menghasilkan
12
|
CStr
|
Mengembalikan
nilai string
|
CStr
(12.34)
Menghasilkan
“12,34”
|
CByte
|
Mengembalikan
nilai byte, nilai maksimumnya adalah 255
|
Cbyte
(“12.5”)
Menghasilkan
13
|
Nama Fungsi
|
Keterangan
|
Contoh Penggunaan
|
Fix
|
Memotong
bagian fraksial, tetapi untuk bilangan negatif akan mengembalikan nilai yang
lebih besar atau sama dengan bilangan tersebut.
|
Fix
(1.23)
Menghasilkan
1
Fix
(-1.23)
Menghasilkan
-1
|
Int
|
Memotong
bagian fraksial, tetapi untuk bilangan negatif akan mengembalikan nilai yang
lebih kecil atau sama dengan bilangan tersebut.
|
Int
(1.23)
Menghaislkan
1
Int
(-1.23)
Menghasilkan
-2
|
Hex
|
Mengembalikan
nilai heksadesimal dari nilai numerik yagn dilewatkan.
|
Hex
(10)
Menghasilkan
“A”
|
Operator
Operator
digunakan pada Visual Basic untuk memanipulasi data maupun untuk melakukan
perhitungan. Operatur pada Visual Basic dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu operator matematik, operator perbandingan dan operator logika.
Berikut adalah tabel operator-operator tersebut berdasarkan pengelompokkannya.:
· Operator Matematik
Operator
matematik digunakan untuk melakukan operasi perhitungan matematik. Dalam Visual
Basic, jika suatu ekspresi mempunyai operator lebih dari satu kategori maka
operator matematik yang akan dievaluasi lebih dahulu dilanjutkan dengan
operator perbandingan dan terakhir operator logika.
Tabel berikut
adalah operator matematik dimulai dari hirarki paling tinggi ke paling rendah.
TABEL 2.5 Operator
matematik
Operator
|
Operasi
|
Contoh Pemakaian
|
^
|
Pemangkat
|
Nilai%
= 2^2 ‘menghasilkan 4
|
-
|
Tanda
negatif
|
Nilai%=-5
‘menghasilkan angka negatif 5
|
*,/
|
Perkalian
dan pembagian
|
Nilai%
= (2*6) / 4 ‘menghasilkan 3
|
\
|
Pembagian
integer
|
Nilai%
= 10\3 ‘ menghasilkan 3
|
Mod
|
Modulus
(sisa pembagian)
|
Nilai%
=10 mod 3 ‘menghasilkan 1
|
+,
-
|
Penambahan
dan pengurangan
|
Nilai%
= 10 + - 2 ‘menghasilkan 11
|
&
|
Penggabungan
string
|
Teks$
= “ab” & “cd” ‘menghasilkan “abcd”
|
Untuk lebih
memahami tingkat hirarki operator matematik tersebut, berikut contoh suatu ekspresi
operasi matematik dan urut-urutan langkah pengerjaannya yang dilakukan oleh
Visual Basic.
Ekspresi
matematik 5 + 4 * 3 / 2 ^ 2
Langkah pertama 5 + 4 * 3 / 4
Langkah kedua 5 + 12 / 4
Langkah ketiga 5 + 3
Hasil akhir 8
Jadi suatu
ekspresi 5 + 4 * 3 / 2 ^ 2 pada Visual Basic akan menghasilkan 8.
· Operator Perbandingan
Operator
perbaningan digunakan untuk membandingkan suatu ekspresi dengan ekspresi lain
yang menghasilkan nilai boolean (False atau True). Sintak penggunaannya sebagai berikut:
Result = <ekspresil>
operator_perbandingan
<ekspresi2>
result = <Objek1> Is <Objek2>
result =
<string> Like <pattren>
Berikut adalah operator perbandingan
pada Visual Basic.
TABEL Operator
perbandingan
Operator
|
Operasi
|
Contoh Pemakaian
|
=
|
Sama
dengan
|
Nilai
= (2+1) = 3 ‘menghasilkan True
|
<
>
|
Tidak
sama dengan
|
Nilai
= (2+1) < > 3 ‘menghasilkan False
|
<
|
Lebih
kecil
|
Nilai
= 1 < 2 ‘menghasilkan True
|
>
|
Lebih
besar
|
Nilai
= 1 > 2 ‘menghasilkan False
|
<
=
|
Lebih
kecil atau sama dengan
|
Nilai
= 1 < = 2 ‘menghasilkan True
|
>
=
|
Lebih
besar atau sama dengan
|
Nilai
= 1 > = 2 ‘menghasilkan False
|
Like
|
Mempunyai
ciri yang sama
|
Nilai
= “abba” Like “a*” ‘True
Nilai
= “abba” Like “a??a” ‘True
Nilai
= “abba” Like “a?a” ‘False
Nilai
= “a” Like “[a-z]” ‘True
|
Is
|
Mempunyai
referensi objek yang sama
|
Nilai
= Command1 Is Label1
‘menghasilkan
nilai False
|
· Operator Logika
Operator logika
digunakan untuk mengekpresikan satu atau lebih ekspresi logika yang akan
menghasilkan nilai boolean. Tabel berikut adalah operator logika dimulai dari
hirarki paling tinggi ke paling rendah beserta tabel kebenarannya.
Operator
|
Keterangan
|
Tabel Kebenaran
Operasi
|
|
Operan
|
Hasil
|
||
Not
|
Akan
menghasilkan nilai keba-likan dari nilai ekspresi operan
|
Not True
|
False
|
Not False
|
True
|
||
And
|
Akan menghasilkan nilai True hanya
jika ekspresi operan keduanya bernilai logika True
|
True And True
|
True
|
True And False
|
False
|
||
False And True
|
False
|
||
False and
False
|
False
|
||
Or
|
Akan menghasilkan nilai True jika
salah satu ekspresi operannya bernilai logika True
|
True Or True
|
True
|
True Or False
|
True
|
||
False Or True
|
True
|
||
False Or False
|
False
|
||
Xor
|
Akan menghasilkan nilai True jika
ekspresi operannya bernilai logika berbeda
|
True Xor True
|
False
|
True Xor False
|
True
|
||
False Xor True
|
True
|
||
False Xor
False
|
False
|
||
Eqv
|
Akan menghasilkan nilai True hanya
jika ekspresi operannya bernilai logika sama.
|
True Eqv True
|
True
|
True Eqv False
|
False
|
||
False Eqv True
|
False
|
||
False Eqv
False
|
True
|
||
Imp
|
Akan menghasilkan nilai Fase jika
ekspresi operan sebelah kiri operator bernilai logika True dan sebelah kanan
bernilai logika False
|
True Imp True
|
True
|
True Imp False
|
False
|
||
False Imp True
|
True
|
||
False Imp False
|
True
|
||
Berikut adalah
contoh penggunannya:
Nilai = 2>1 And 2>1
Eksekusi dari
ekspresi di atas akan mengembalikan variabel nilai bernilai True karena 2>1
adalah bernilai logika True dan dari tabel di atas diketahui bahwa True And
True akan menghasilkan nilai True.
Contact Person : Taufik Adi Sanjaya
No HP / Whats App : 0823 2613 3990
PIN BBM 5983E244
PIN BBM 5983E244
Alamat : Jalan Imogiri Timur KM 11,
Blawong 1 , RT 01, Trimulyo, Jetis, Bantul 55781.
Anda membutuhkan komponen elektronik , Arduino, Sensor, Tutorial(paket belajar), jasa pembuatan alat berbasis mikrokontroler, kendali lampu via jaringan LAN, dan sebagainya ? anda dapat membelinya di www.kedaiarduino.com




0 Reviews
Silakan dikomentari